Dokumen Rahasia CIA tentang penyerbuan ke
Indonesia…Sebuah dokumen berklasifikasi sangat rahasia (TOP SECRET)
bocor ke tangan wartawan. Dokumen ini adalah laporan CIA kepada Pentagon
yang sebenarnya akan diteruskan ke Gedung Putih. Menurut dokumen tsb,
setelah Irak, Indonesia akan jadi sasaran berikutnya. Tapi intel2 CIA
yang lebih dahulu diterjunkan ke Indonesia, menyimpulkan bahwa jika
diteruskan maka perang tsb akan menjadi sangat mahal biayanya dan
dipastikan AS akan menderita banyak kerugian. Ini isi dokumen yang telah
diterjemahkan unofficial ke dalam Bahasa Indonesia:
Kepada Yth.
Kepala Staf Gabungan
Tembusan: Direktur CIA
Rencana penyerangan ke Indonesia sebaiknya
dipertimbangkan lagi mengingat mahalnya biaya yang akan timbul dari
peperangan tersebut. Berikut data-datanya:
Begitu memasuki perairan, Armada ketujuh kita akan
dihadang pihak Bea Cukai karena membawa masuk senjata api dan peralatan
tanpa surat izin dari pemerintah RI. Ini berarti kita harus menyediakan
“uang damai”. Coba hitung berapa besarnya jika peralatan yang dibawa
sedemikian banyak.
Kemudian bila kita mendirikan base camp militer ,
bisa ditebak di sekitar base camp pasti akan banyak dikelilingi tukang
bakso, tukang es kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral celana dalam Rp
10.000 dapat 3. Belum terhitung jika pedagang komedi puter juga ikut
mangkal di sekitar base camp.
Kemudian kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja
yang diparkir dekat base camp akan dikenakan retribusi parkir oleh
petugas dari dinas perparkiran daerah maupun preman-preman sekitar. Jika
dua jam pertama dikenakan Rp 10.000 (tarif untuk orang bule), berapa
yang harus dibayar oleh pemerintah AS jika kendaraan harus parkir
sebulan atau setahun lebih seperti di Irak sekarang ini.
Belum lagi pengusaha parkir swasta yang bisa melobi
Gubernur Fauzi Bowo untuk menaikkan tarif parkir. Lobi itu sangat mulus
karena salah satu komisaris di sebuah perusahaan parkir terbesar di
Jakarta itu adalah mantan pejabat tinggi.
Belum lagi di sepanjang jalan menuju lokasi base camp
kita harus menghadapi para “Pak Ogah” yang berlagak mengatur jalan
sambil memungut biaya dari kendaraan yang memutar. Bisa dibayangkan
berapa recehan yang harus disiapkan jika harus melakukan operasi tempur
menuju pusat-pusat musuh seperti Cilangkap. Dari Tanjung Priok
(pelabuhan tempat Kapal induk merapat dan lokasi pasukan mendarat) ke
Cilangkap saja ada berapa pertigaan, perempatan dan putaran.
Suatu kerepotan besar jika rombongan pasukan harus
berkonvoi. Karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para
pengamen, dan anak-anak jalanan. Ini berarti harus mengeluarkan recehan
lagi.
Belum lagi jika di jalan bertemu polisi bokek, udah pasti kena semprit karena konvoi tanpa izin terlebih dahulu. Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan untuk polantas-polantas itu. Itu baru polantas Pak Myers. Belum petugas DLLAJ. Anda harus melihat sendiri bagaimana mereka beraksi. Kendaraan2 dan tank2 itu kan belum di kir. Itu pertanda buruk. Setiap kali kir, berapa uang yang harus kita keluarkan untuk membayar yang resmi dan tidak resmi. Belum lagi kalau mau menyerbu KODAM di daerah lain. Kita harus melewati jembatan Timbang milik DLLAJ. Siapkan saja uang pelicin yang lebih banyak.
Belum lagi jika di jalan bertemu polisi bokek, udah pasti kena semprit karena konvoi tanpa izin terlebih dahulu. Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan untuk polantas-polantas itu. Itu baru polantas Pak Myers. Belum petugas DLLAJ. Anda harus melihat sendiri bagaimana mereka beraksi. Kendaraan2 dan tank2 itu kan belum di kir. Itu pertanda buruk. Setiap kali kir, berapa uang yang harus kita keluarkan untuk membayar yang resmi dan tidak resmi. Belum lagi kalau mau menyerbu KODAM di daerah lain. Kita harus melewati jembatan Timbang milik DLLAJ. Siapkan saja uang pelicin yang lebih banyak.
Di base camp militer, tentara AS sudah pasti tidak
bisa tidur nyenyak, karena banyak nyamuk akibat sangat tidak higienisnya
lingkungan sekitar. Ini bisa dibasmi dengan penyemprotan dari dinas
kesehatan. Lagi-lagi harus menyiapkan amplop untuk mereka.
Tentara AS juga nggak bisa jauh2 dari peralatan
perangnya, karena disekitar base camp sudah mengintai pedagang besi
loakan yang siap mempreteli peralatan perang canggih yang kita bawa.
Kurang waspada sedikit saja, tank Abrams kebanggaan kita bakal siap
dikiloin.
Belum lagi para pencuri kendaraan bermotor yang sudah
siap beraksi dengan kunci T-nya bakal merebut jip-jip perang kita yang
kalau didempul dan cat ulang bisa dijual ke pasar gelap atau pasar spare
part hasil curian ranmor di Cinangka.
Peralatan telekomunikasi kita, yang menjadi alat
vital dalam pertempuran, juga harus dijaga ketat, karena bandit kapak
merah sudah mengincar peralatan itu.
Di samping itu juga ada aturan wajib lapor kalau bawa
tamu jika lebih dari 1 x 24 jam, dan harus izin RT setempat. Belum RW
dan kelurahan. Berapa banyak meja yang harus dilalui dengan amplopan.
Membayangkan ini semua, kami mewakili intel CIA di lapangan sepakat untuk meninjau ulang rencana penyerangan ke Indonesia.
inilah fakta Negara kita!!
(sumber : http://danummurik.wordpress.com/ )
0 komentar:
Posting Komentar